[Ficlet] Smiling Under the Rain

Smilling Under the Rain

Smiling Under the Rain

Story by. Little Maknae

Cast: Jeon Jeongguk, OC || Genre: Sad, Fluff, Romance || Length: Ficlet || Rate: Teen

.

“Aku ingin putus.”

“Kenapa?”

“Karena

“Stop! Jangan katakan alasannya!”

“Tapi tadi ‘kan Hyura yang bertanya padaku!”

.

2014 © Little Maknae

***

Menunggu tidak akan menjadi hal yang membosankan jika seseorang bernama Jeon Jeongguk yang menyuruhku. Terhitung sudah memasuki menit ke-18 setelah aku mendudukkan diri di bangku panjang dekat pohon ek―bangku favoritku dan Jeongguk. Tak nampak bulan dan bintang yang biasanya menemaniku menunggu Jeongguk. Hanya ada hamparan langit hitam dan secercah cahaya yang berasal dari lampu di pinggir jalan. Dan hembusan angin malam sebagai bonusnya.

Senyumku mengembang saat mengingat Jeongguk dan segala perlakuan manisnya. Dia pacar terbaik yang pernah kumiliki. Ketidaksabaranku menguap lagi tatkala kubayangkan Jeongguk datang dengan senyum terbaiknya, menyapaku dengan suara indahnya, menggenggam tanganku dengan erat―sialnya itu terasa sangat lembut―, dan kami akan pergi kencan untuk beberapa jam kedepan.

“Hyura.”

Seseorang memanggilku dan aku tahu siapa dia. Jeon Jeongguk.

“Jeongguk terlambat sepuluh menit.” Kataku dengan sedikit senyum. (Sedikit saja, sudah kukatakan)

Jeongguk tak menjawab apapun. Tapi dia mengambil tempat―duduk―di sampingku.

Kali ini terasa berbeda. Ada yang lain darinya.

Oke, sapaannya memang terdengar indah, seperti biasa. Tetapi tak ada senyum manis dan genggaman lembut darinya.

Jeongguk tak berbicara lagi. Biasanya dia akan mengoceh sepanjang pertemuan kami. Tapi tidak dengan malam ini.

“Jeongguk sedang sakit?”

Dia tak menjawab.

Tidak salah lagi. Jeongguk memang sedang ada apa-apanya.

“Hei.”

Dalam keremangan ini, masih dapat kulihat bahwa dia sedang menggigit bibir bawahnya.

“Jeong―”

“Aku ingin putus.”

Aku tersenyum lagi. Ini sudah biasa. Karena Jeongguk sering mengatakannya, lalu tak lama kemudian dia akan memintaku untuk kembali padanya.

Selalu begitu.

“Aku tak terkejut.” Kataku.

“Tapi kali ini sungguhan. Masih tak terkejut?”

Aku menatapnya. Ini baru mengejutkan.

“Sungguhan?”

“Ya. Putus sungguhan.”

Terdengar petir lalu hujan turun setelahnya. Aku tak mengada-ada. Kali ini benar-benar hujan.

Jeongguk melepaskan mantelnya dan dia sampirkan kebahuku. Menyisakan dia yang mengenakan baju berlengan panjang dan sweater putihnya.

“Aku suka mantelnya. Jadi, tolong Hyura kembalikan besok lusa, ya.”

Aku mengabaikannya. Dia beranjak pergi dan aku tak diam saja. Aku mengejar dan menahan tangannya. Mengabaikan ribuan tetes yang turut membasahi kami.

“Kenapa putus sungguhan? Jeongguk ‘kan pernah bilang mencintaiku.”

“Karena―”

“Stop! Jangan katakan alasannya!”

“Kenapa?”

“Aku takut Jeongguk akan berkata sudah tak mencintaiku lagi.”

“Tapi tadi ‘kan Hyura yang bertanya padaku!”

Jeongguk melepaskan genggamanku. Lalu dia melangkah besar-besar menjauhiku.

“Jeongguk!”

Aku mengejarnya. Tapi sialnya aku tersandung trotoar brengsek―entah siapa yang meletakkannya di pinggir jalan. Mengganggu saja. Membuatku jauh tertinggal dengan Jeongguk di depan sana.

Aku tak ingin bangkit. Mengejar sekarangpun percuma. Sudah terlambat. Punggungnya tak terlihat lagi. Dia benar-benar pergi. Meninggalkanku bersama mantelnya.

Aku tertunduk. Sesuatu yang asin menjalari lidahku. Yang aku tahu, air mataku menetes dan bercampur dengan air hujan. Ada kesedihan ketika Jeongguk melepaskan genggaman tanganku. Terlebih saat dia melangkah memunggungiku, tanpa mau berbalik untukku.

Aku tahu bahwa Jeongguk bukan orang jahat. Aku percaya bahwa Jeongguk dengan segala kebaikan hatinya akan menghampiri dan mengajakku ketempat yang lebih teduh. Yeah. Aku yakin itu.

Akan tetapi, aku berhitung dalam hati dan sudah memasuki hitungan ke-50. Tak ada tanda-tanda bahwa Jeongguk akan datang seperti yang kuyakinkan. Sepertinya Jeongguk datang terlambat―

Tapi kali ini sungguhan. Masih tak terkejut?

―atau tidak samasekali.

Namun…

Rasanya hujan berhenti membasahiku. Padahal suara rintikkannya masih terdengar jelas di telingaku. Terlihat sepasang kaki mendekat dan berhenti tak sampai satu meter di hadapanku. Sepatu itu…

“Ayo kembali. Hujannya sangat deras. Hyura sangat merepotkan jika sedang sakit.”

Aku mendongak.

Keyakinanku benar-benar menjadi nyata.

Sosok Jeon Jeongguk tersenyum manis di sana dengan sebuah payung di tangannya.

FIN

Post pertama setelah menghilang tiga bulan, yeay!

PKL selesai. Laporan selesai. Presentasi selesai. Tapi tugas agenda kegiatan dari sekolah masih numpuk T-T bayangkan, selesai PKL tiga bulan, guru udah langsung ngasih tugas aja. Kalau cuma tugas yang jawabannya tinggal nyari di internet sih gak papa. Lah ini tugasnya disuruh bikin agenda kegiatan pimpinan selama satu tahun! Ya ampun. Bunuh ade di rawa-rawa bang ~

Selesai curhatnya.

Maaf post nya sesingkat ini. Tapi Ini belum bener-bener selesai. Sequelnya lagi on the way, tapi lagi kena macet di jalan. Bentar ya.

Love ya! ♥

About Little Maknae

@LMaknae (twitter and ask.fm) || 97line || at Kyuhyun-Sehun's mind ♥♥
This entry was posted in Ficlet, Fluff, Genre, Length, Romance, Sad and tagged , . Bookmark the permalink.

9 Responses to [Ficlet] Smiling Under the Rain

  1. fatmawatidew says:

    iwaow
    ngenes bgt trotoarnya disalah2in sama hyura #OOT
    tp beb, ini maksudnya si jungkook itu emang suka putus nyambung ala guyonan?

    Like

  2. Pingback: [Ficlet] The Reason – Sequel Smiling Under the Rain | Little Maknae

  3. uchie vitria says:

    bahasanya rada aneh bacanya jadi bingung jungkook ini minta putus beneran apa gk

    Like

  4. hana811 says:

    :3 good ff :3 kekekekek…. Jongkook minta putus atau kagak sih?? -,- kok tadi dia bilang putus kok masih balik sambil bilang kalo hyura sakit ntar bikin susah?? Emang dia putus beneran atau kagk sih?? -,-‘ entahlah.. Gue baca sequelnya ye thor!! :3

    Like

Leave a comment